Peserta : Pengajar dan pendidik Fakultas Teknologi Pertanian UGM
Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, FakultasTeknologi Pertanian UGM mengikuti pelatihan pemanfaatan drone untuk pemetaan dibidang pertanian yang diselenggarakan oleh Spasindo Solution, konsultan yang bergerak dibidang pelatihan pemetaan, jasa pemetaan dan survei pemetaan di Yogyakarta. Pelatihan drone untuk pemetaan dibidang pertanian ini berlangsung dari tanggal 09 desember 2019 – 13 desember 2019 bertempat di hotel Kalya kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta. Pelatihan drone untuk pemetaan dibidang pertanian ini dibagi menjadi 2 kegiatan, yaitu kegiatan indoor dan kegiatan outdoor, serta kegiatan ini dibagi ke dalam 2 materi utama yaitu materi drone untuk pemetaan dan materi GIS untuk pertanian.
Pemetaan meggunakan drone merupakan salah satu Teknik pembuatan basemap yang memiliki banyak keuntungan. Keuntungan pemetaan menggunakan drone diantaranya adalah menghasilkan data citra/ foto udara yang memiliki resolusi sangat tinggi yaitu kurang dari 10cm, data foto udara memiliki tingkat update yang tinggi, efisiensi waktu dan biaya, dan bisa digunakan untuk pemetaan yang sifatnya kejadian temporal seperti kebakaran hutan, kebanjiran dll. Adanya banyak keuntungan tersebut yang membuat banyak pihak memilih pemetaan menggunakan drone.
Data foto udara yang didapatkan selanjutnya digunakan sebagai basemap untuk pengolahan data. Sistem informasi Geografis (SIG) merupakan system yang dirancang untuk pengolahan data spasial. Pemetaan dibidang pertanian memanfaatkan GIS dengan basemap foto udara untuk memetakan aspek-aspek pertanian, seperti pemetaan petak kebun, pemetaan kontur lahan, perhitungan volume, perhitungan cutting dan filling, serta pembuatan jaringan arah aliran.
Hari pertama pelatihan pemetaan menggunakan drone adalah penyampaian materi konseptual terkait dasar-dasar pemetaan menggunakan drone, tahapan-tahapan dalam akuisisi data pemotretan udara, serta perencanaan akuisisi data foto udara. Maksud dari penyampaian materi tersebut diharapkan peserta mampu memahami metode dan algortima yang bekerja dibalik pemetaan menggunakan drone. Materi tahapan-tahapan dalam akuisisi data foto udara juga disampaikan untuk lebih memberikan gambaran dan SOP kepada peserta terkait apa saj ayang perlu dilakukan dan diperhatikan sebelum pemotretan, saat pemotretan dan setelah pemotretan (pengolahan data foto udara)
Hari kedua peserta diajak untuk praktek menerbangkan drone dengan misi pemetaan wilayah. Praktek dilakukan di gumuk pasir parangtritis Bantul. Pemilihan lokasi lebih dikarenakan untuk menghindari wilayah KKOP bandara Adisucipto, serta mengenalkan kepada peserta akan ancaman angin karena dilokasi ini memiliki ancaman angin yang relative lebih besar. Peserta menerbangkan drone sesuai dengan misi terbang yang sudah dibuat sebelumnya. Beberapa simulasi terbang pun dipraktekan yakni : metode pause-resume dan pergantian batrei, landing drone dengan cara ditangkap pada medan yang tidak memungkinkan, merubah arah misi terbang, dan cek data hasil akuisisi secara cepat untuk mengamankan hasil akuisisi foto dapat digunakan.
Pada hari ketiga ini kegiatan yang dilakukan adalah belajar pengolahan foto udara, dijelaskan secara rinci dan mengacu pada konsep fotogrametri untuk setiap stepnya, dimulai dari align, dense cloud, mesh, texture, DEM, dan orthomosaic. Pengolahan foto udara dilakukan dengan 2 skenario yaiptu pengolahan dengan GCP dan tanpa GCP. Pengolahan foto udara ditekankan pada pembuatan DTM yang diturunkan dari DSM. Output dari pengolahan foto udara ini adalah foto udara ortophoto (dalam bentuk .tif, .jpg, .kmz), DSM (dalam bentuk .tif), DTM (dalam bentuk .tif), dan kontur (dalam bentuk .shp)
Hari keempat masuk ke materi GIS dengan dimulai dari materi GIS dasar, yaitu pembuatan data shp sebaran tutupan lahan dan petak kebun dengan metode digitasi on screen. Peserta diajarkan Teknik digitasi yang benr, supaya hasil digitasi tidak salah. Setelah digitasi dilanjutkan untuk praktek konversi system koordinat, pengisian atribut data, dan perhitungan geometri obyek (lokasi, Panjang, keliling, dan luasan obyek).
Hari kelima atau terakhir pelatihan pemetaan menggunakan drone adalah analisis spasial. Peserta diajarkan dan dikenalkan dengan tools untuk analisis spasial seperti perhitungan volume lahan, cutting dan filling lahan, serta analisis arah aliran. Selain itu peserta juga diajarkan untuk simbologi dan layouting peta. Dengan adanya pelatihan ini peserta dapat melakukan pengambilan data foto udara, memroses data foto udara dengan baik dan benar, memanfaatkannya dibidang pertanian serta melayout peta dengan benar dan indah.